Sources

RINGKASAN SENI RUPA KELAS 7 BAB 1 KERAGAMAN DAN KEUNIKAN KARYA SENI RUPA Menurut media penyampaiannya, seni dibagi menjadi berbagai macam seni seperti: 1. Seni rupa Karya seni yang disampaikan dengan media rupa (visual), misalnya lukisan, patung, seni kerajinan, dan lain lain 2. Seni musik Karya seni yang disampaikan dengan media suara, misalnya vokal dan instrumental 3. Seni tari Karya seni yang disampaikan dengan media gerak 4. Seni teater Karya seni yang disampaikan melalui media gerak, suara, dan rupa Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dibagi menjadi dua. 1. Karya seni rupa 2 dimensi (dwimatra) Karya seni rupa yang berupa bidang atau hanya memiliki panjang dan lebar, contohnya gambar dan lukisan 2. Karya seni rupa 3 dimensi (trimatra) Karya seni rupa yang memiliki ruang (volume) atau memiliki panjang, lebar, dan tinggi, contohnya relief, patung, dan lain-lain Seni rupa menurut fungsi atau kegunaannya dapat dibedakan menjadi karya seni rupa murni dan terapan. 1. Seni rupa murni (Fine Art) Seni rupa murni tercipta tanpa mempertimbangkan segi fungsi atau kegunaannya atau dengan kata lain hanya mengutamakan factor keindahannya saja, contohnya seni lukis dan seni patung 2. Seni rupa terapan (Applied Art) Seni rupa terapan mengutamakn fungsi kegunaannya dan juga keindahan, contohnya seni kriya atau kerajinan Seni rupa menurut jenisnya dibagi menjadi berbagai macam cabang seni rupa yang masing-masing memiliki keragaman bentuk, seperti : 1. Seni lukis Seni lukis merupakan karya seni dua dimensi dengan mengutamakan berbagai unsur seni rupa 2. Seni patung Seni patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi yang dapat dinikamti keindahannya dari berbagai arah 3. Seni kriya Seni kriya merupakan seni rupa yang tercipta dengan membutuhkan keterampilan tangan atau kerajinan tangan yang meliputi anyaman, keramik, ukir kayu, dan lain-lain 4. Seni Grafis Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang berkaitan dengan teknik cetak mencetak untuk memproduksi dalam jumlah banyak 5. Seni bangunan atau arsitektur Seni bangun merupakan cabang seni rupa yang memiliki keindahan artistic pada bentuk- bentuk bangunan Prinsip seni rupa yaitu: 1. Kesatuan (Unity) Kesatuan merupakan prinsip yang menunjang beberapa unsur dalam sebuah karya sehingga memiliki nilai seni yang menarik dan harmonis 2. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan merupaan kesan yang didapat karena adanya keterkaitan satu bagian atau objek dengan bagian yang lain pada sebuah karya seni 3. Proporsi Proporsi merupakan prinsip menggambar bentuk dengan memperhatikan perbandingan antara tiap bagian benda dengan keseluruhan benda tersebut atau perbandingan satu obyek dengan obyek yang lain 4. Komposisi Komposisi merupakan prinsip menggambar yang menitikberatkan pada tata letak obyek atau unsur-unsur rupa pada suatu bidang. 5. Irama (ritme) Irama adalah bentuk pengulangan yang teratur dari suatu usur atau obyek tertentu Unsur-unsur rupa dalam seni rupa meliputi: 1. Titik Titik merupakan unsur rupa terkecil yang merupakan sebuah awal dari proses menggambar unsur-unsur rupa lainnnya. 2. Garis Garis merupakan hasil gabungan titik-titik yang membentuk sebuah goresan dengan beragam karakteristik, seperti: garis mendatar, garis tegak/vertical, garis miring/diagonal, garis lengkung, garis silang, dan lain-lain. 3. Bidang Bidang merupakan gabungan beberapa garis yang membentuk sisi dan sudut, menjadi bidang 2 dimensi yang dilihat dari satu sisi. 4. Bentuk Bentuk merupakan gabungan bidang-bidang yang disusun menjadi suatu konstruksi, menjadi bentuk 3 dimensi, yang dapat dilihat dari segala sisi. 5. Ruang Ruang terbagi menjadi 2 yaitu:  Ruang nyata. Contohnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung, atau benda 3 dimensi.  Ruang khayal/ilusi. Contohnya ruangan yang tercipta pada sebuah gambar/lukisan dengan adanya pencahayaan. 6. Tekstur Tekstur adalah sebuah karakter visual dari permukaan yang dapat dinilai kualitasnya dengan cara dilihat dan diraba. Tekstur dibagi menjadi 2 yaitu:  Tekstur nyata Tekstur nyata merupakan karakter permukaan benda yang sama antara yang diperoleh dari proses melihat dan proses meraba. Contohnya kulit nanas memiliki permukaan kasar baik dilihat maupun di raba.  tekstur semu Tekstur semu merupakan karakter permukaan yang berbeda antara yang diperoleh dari proses melihat dengan proses meraba. Contohnya kulit nanas yang dilihat pada sebuah gambar memiliki tekstur berbeda dengan yang diraba pada benda aslinya 7. Warna Warna merupakan unsur rupa yang ditimbulkan akibat adanya pigmen warna atau pencahayaan. Pembagian warna dalam seni rupa antara lain: a. Warna primer Warna dasar atau utama yang tidak dapat dihasilkan dari warna-warna lain, namun percampuran warna primer akan menghasilkan jenis warna-warna lain. Yang termasuk warna primer adalah Merah, Kuning, Biru. b. Warna sekunder Warna yang dihasilkan dari pencampuran 2 warna primer dengan perbandingan yang sama. c. Warna tertier Warna yang dihasilkan dari pencampuran 1 warna primer dengan 1 warna sekunder atau pencampuran warna sekunder dengan warna sekunder yang lain. 8. Gelap terang cahaya Unsur rupa yang dihasilkan tergantung intensitas cahaya dan arah datangnya cahaya. Bagian benda yang terkena cahaya akan tampak lebih terang daripada yang tidak terkena cahaya. BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK Jenis bentuk dasar obyek yang terdapat di alam adalah: 1. Geometris. Bentuk geometris merupakan bentuk yang teratur dan terukur. Bentuk geomteris dapat dibagi menjadi  Kubistis Kubistis merupakan semua benda yang memiliki bentuk dasar berupa kubus dan balok.  Silindris Silindris merupakan semua benda yang memiliki bentuk dasar silinder dengan permukaan yang melingkar. 2. Non Geometris Bentuk organis merupakan bentuk alamiah yang tidak teratur. Contohnya buah, bunga, daun, batu, dan lain-lain. Alat-alat yang digunakan untuk menggambar bentuk adalah 1. Pensil Pensil merupakan alat gambar dari bahan grafit. Berdasarkan tingkat kekerasaan, pensil dapat dibagi menjadi  Pensil Lunak, dengan tanda B. Pensil ini biasanya berseri 2 B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B. Semakin besar angka semakin lunak.  Pensil Sedang dengan tanda B, HB, F, H, 2H, 3H.  Pensil Keras berupa, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, 9H. Semakin besar angka semakin keras. 2. Pena dan tinta Pena adalah alat untuk menorehkan tinta yang memiliki efek visual tebal dan tipis. Pena sering digunakan untuk membuat tulisan indah. Pena dapat menghasilkan garis yang tampak lebih kuat dan tegas, dibandingkan dengan pensil. 3. Spidol atau Marker Spidol digunakan untuk menggambar dengan tujuan membuat kontur atau garis batas gambar. 4. Rapido Rapido adalah pena untuk menggambar teknik dengan beberapa pilihan ukuran ujung pena. 5. Bolpoint Bolpoint memiliki ujung bulat seperti bola yang berguna untuk mengatur pengeluaran tinta. 6. Pensil warna Pensil warna merupakan alat gambar dari bahan leads. Leads merupakan campuran antara pigment warna, kaolin, carboxy methyl cellulose, wax dan serfactant. 7. Cat Cat merupakan zat pewarna yang memerlukan bahan pengencer. 8. Crayon Alat menggambar yang merupakan campuran antara leads dengan minyak. Macam-macam teknik menggambar adalah 1. Teknik Linier Cara menggambar obyek gambar dengan menggunakan garis sebagai unsur utama. Garis yang dimaksud dapat berupa garis lurus, garis patah, garis lengkung, garis zig-zag, dll. 2. Teknik Blok Cara menggambar bentuk dengan menutup seluruh obyek dengan satu macam warna. Teknik ini disebut juga teknik siluet. 3. Teknik Arsir Cara atau teknik menggambar dengan pensil atau pensil arang untuk membentuk suatu objek dengan menggunaan garis-garis tebal dan tipis untuk menciptakan gelap terang obyek gambar. 4. Teknik Dusel Cara menggambar suatu objek dengan menggunakan pensil yang digoreskan dalam posisi miring untuk mendapatkan efek garis lebar dan halus 5. Teknik Pointilis Cara menggambar dengan titik-titik untuk menghasilkan efek gelap terangnya pada objek suatu gambar 6. Teknik Aquarel Cara menggambar dengan menggunakan cat air di atas media kertas dengan teknik sapuan warna yang tipis sehingga terlihat transparan 7. Teknik Plakat Cara menggambar dengan sapuan warna yang tebal dengan media cat akrilik atau cat poster BAB 3 & 4 MENGGAMBAR PERSPEKTIF Istilah perspektif berasal dari kata to spect ( Bahasa Inggris ) yang artinya memandang atau mengawasi, atau kata perspektiva (Bahasa Italia ) yang artinya gambar pertunjukan atau merupakan penglihatan satu-satunya secara langsung dan nyata. Jadi, menggambar perspektif adalah menggambar sesuai dengan hasil pengamatan/pandangan mata secara horizon sehingga obyek yang jauh digambar lebih kecil daripada obyek yang lebih dekat dengan mata Prinsip dalam menggambar perspektif adalah: 1. Benda yang jauh dari mata digambarkan, semakin kecil dan menghilang secara perlahan 2. Benda yang besar, semakin jauh digambarkan semakin mengecil. 3. Benda yang tinggi semakin jauh digambarkan semakin pendek. 4. Semua garis yang sejajar dengan horizon tetap sejajar dengan horizon. 5. Semua garis yang menuju horizon bertemu pada satu titik lenyap di horizon. 6. Warna sebuah benda yang jauh akan semakin memudar Secara garis besar, perspektif terbagi menjadi dua yaitu :  Perspektif Areal Perspektif areal adalah suatu penggambaran perspektif berdasarkan penglihatan. Garis batas dan warna benda yang dekat dengan mata digambarkan lebih tegas sedangkan garis batas dan warna benda yang jauh dengan mata digambarkan semakin kabur atau pudar.  Perspektif Linear Perspektif linear adalah suatu penggambaran perspektif yang cara pembuatannya menggunakan bantuan titik lenyap dan garis – garis yang memusat ke titik lenyap Garis horizon adalah garis mendatar pada bidang gambar yang menunjukkan ketinggian mata pengamat. Berdasarkan garis horizon tersebut, perspektif dibagi menjadi tiga: 1. Perspektif mata burung Dalam perspektif ini, garis horizon terletak di sisi atas bidang gambar, sehingga yang tampak adalah bagian atas dari objek tersebut. 2. Perspektif mata manusia atau mata normal Dalam perspektif ini, garis horizon terletak di tengah-tengah bidang gambar sehingga tidak tampak bagian bawah dan atas dari objek tersebut. 3. Perspektif mata kucing Dalam perspektif ini, garis horizon terletak di sisi bawah bidang gambar, sehingga yang tampak adalah bagian bawah dari objek tersebut. BAB 5 & 6 MENGGAMBAR RAGAM HIAS Ragam hias berasal dari bahasa Yunani “ornare” yang artinya menghias. Menggambar ragam hias dapat dilakukan melalui perubahan bentuk dengan cara stilasi (penggayaan) dan cara deformasi yang menampilkan penyederhanaan bentuk. Jenis motif Ragam Hias a. Motif flora Ide dasar motif flora berasal dari bentuk tumbuh-tumbuhan, seperti daun, bunga, batang, buah, ranting, dan akar. b. Motif fauna Ide dasar motif fauna berasal dari bentuk binatang, seperti burung, ikan, gajah, harimau, kupu-kupu, cicak, kucing, dll. c. Motif figurative Ide dasar motif figurative berasal dari salah satu bagian atau keseluruhan manusia. d. Motif geometris Motif geometris terdiri atas bentuk-bentuk yang teratur, seperti segitiga, segiempat, lingkaran, dan bentuk bidang atau bangun lainnya. Jeis-jenis motif ragam hias geometris: a. Tumpal Bentuk tumpal memiliki bentuk dasar bidang segitiga, dan disusun berderet b. Meander Motif meander memiliki bentuk dasar huruf ’T’. c. Pilin Motif pilin memiliki bentuk dasar menyerupai huruf “S”, biasanya disusun secara berderet, saling bersambungan d. Swastika Pola ragam hias: a. Pola Simetris Pola simetris terbentuk dari susunan motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama b. Pola Asimetris Pola asimetris terbentuk dari komposisi yang tidak seimbang namun masih memiliki proporsi, komposisi, dan kesatuan yang harmoni. c. Pola Ragam Hias Tepi Pola ragam hias tepi memiliki bentuk yang berupa pengulangan bentuk sebelumnya. Ragam hias tepi digunakan untuk menghias bagian tepi suatu bidang. d. Pola Ragam Hias Menyudut Pola ragam hias menyudut membentuk pola segitiga. Pada umumnya, pola inimemiliki bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada. e. Pola Ragam Hias Memusat Pola ragam hias memusat memiliki bentuk corak berdiri sendiri. Pada umumnya merupakan pola ini gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias baru. f..Pola Ragam Hias Beraturan Pola ragam hias beraturan terbentuk dari bidang dan corak yang sama. Susunan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran yang sama. g. Pola Ragam Hias Tidak Beraturan Pola ragam hias tidak beraturan merupakan sebaran dari beberapa motif yang berbeda dan tidak mengikuti pola proporsi dan komposisi yang seimbang BAB 7 PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL Pengertian bahan tekstil dapat disimpulkan sebagai bahan yang berasal dari serat yang dipintal dan diproses menjadi kain. Kain pada umumnya ditenun atau dirajut dengan tukuan untuk menghasilkan produksi tekstil. Kualitas kain ditentukan oleh jumlah serat, jenis atau tekstur serat Jenis dan Sifat Bahan Tektil Komponen terkecil dari bahan kain adalah serat atau fiber. Berdasarkan jenis bahannya serat terbagi menjadi : a. Serat Alam : berasala dari tumbuhan dan hewan. Contoh Kaas, ulat sutra dan bulu domba bahan yang dihasilkan adalah katun (kapas), wol (bulu domba) dan sutra (ulat sutra). b. Serat Buatan atau Sintetis : berasal dari buatan manusia yang umumnya berasaladari bahan sintetis (petrokimia). Bahan yang dihasilkan adalah dakron, polyester, nilon c. Serat Bahan Galian : serat yang berasal dari bahan galian dari tanah, contohnya asbes dan logam. Untuk membuat seperti macam-macam benang perak, bnang emas, jika akan ditenun benang bahan logam harus digabung dengan bahan lain . Contohnya : brokat, lame dan tenun songket Jenis bahan tekstil memiliki sifat yang berbeda a. Katun : serat alam yang bersifat higroskopis dapat menyerap air, mudah kusut, knyal dapat disetrika dalam temperature tinggi b. Wol : serat alam yang bersifat sangat kenyal, tidak mudah kusut dan dapat menghantarkan panas c. Sutera : bersifat lembut licin dan berkilat, kenyal, mudah menyerap air dan sejuk jika digunakan d. Dakron, polyester dan nilon : tahan panas, tidak mudah kusut, kuat dan bila dicuci akan cepat kering e. Brokat, lame dan songket : serat non-alami, kurang menyerap air, mudah berubah warna, tidak mudah kusut, tidak tahan dengan panas tinggi. Jenis dan Bahan Pewarna 1. Pewarna Aalami : dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, daun ,buaha\, kulit kayu dan kayu. Contoh : Daun nila (biru tua), kulit akar mengkudu (merah), kulit pohon tegeran dan pohon tingi (cokelat), kunyit (kuning), daun suji (hijau) 2. Pewarna Sintetis : zat warna buatan yang dibuat melalui proses kimia. Pn yang dibuat melalui proses kimia. Pewarna buatan dibuat karena pewarna alami memiliki keterbatasan jumlah ragam warna dan sumber daya. a. Naptol : banyak digunakan untuk prose membuat batik, memiliki daya serap baik. b. Indigosol : sangat bervariasi dan memiliki sifat dasar mudah larut di air serta ketahanan warna yang baik c. Procion : tergolong dalam pewarna reaktif dingin. d. Rapid : mudah lunturumumnya digunakan untuk mewarnai detail Proses Pewarnaan Pada Bahan Tekstil 1. Pencelupan; proses pencelupan dapat dilakukan pada bahan tekstil baik berupa serat, benag ataupun kain. 2. Proses Cetak : tekni cetak pada bahan tekstil sehingga menghasilkan komposisi warna tertentu, biasanya dilakukan untuk produksi bahan tekstil dalam jumlah banyak 3. Teknik lukis : pewarnaan dengan menggunakan alat lukis Teknik Pewarnaan 1. Melukis : menggunakan alat lukis 2. Membatik : menggunakan canting, malam dan bahan pewarna untuk batik 3. Menenun : menenu benang dengan menggunakan alat tenun 4. Membordir/menyulam : membuat ragam hias dengan menggunakan jarum dan benang BAB 8 PENERAPAN RAGAM HIAS DENGAN TEKNIK BATIK Batik memiliki makna yang artinya menulia (nitik atau titik) berasal dari bahasa Jawa yang artinya Amba. Pada awalnya batik hanya diperuntukkan untuk keluarga kerajaan saja. Jenis-jenis Batik 1. Batik Tulis, dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa canting untuk membuat motif batik. 2. Batik Cap, dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga, untuk menggantikan posisi canting demimenghemat waktu pengerjaan 3. Batik Lukis, dilakukan dengan cara melukis motif menggunakan lilin malam pada kain putih. Alat dan Bahan Pembuatan Batik 1. Kain Mori 2. Canting 3. Lilin atau malam 4. Kompor 5. Pewarna 6. Gawangan Proses Pembuatan Batik 1. Membuat pola batik dengan menggunakan pensil, lalu menorehkannya dengan lilin/malam menggunakan canting 2. Proses pewarnaan dilakukan dengan mencelupkan kain ke dalam warna tertentu 3. Setelah pewarnaan lilin dihilangkan dengan mencelupkan kain tersebut ke dalam air panas 4. Proses menghilangkan dan menorehkan lilin dilakukan berulang kali sesuai dengan jumlahnya warna

Podcast Editor
Podcast.json
Preview
Audio